Universitas Indonesia (UI) menjadi tuan rumah penyelenggaraan AFOB Regional Symposium atau ARS ke-6 pada 28 s.d. 30 Mei 2015 mendatang di kampus UI Depok. Tema yang diangkat pada penyelenggaraan ARS tahun ini adalah “Bioteknologi untuk Makanan, Kesehatan dan Kedaulatan Energi”.
Dalam acara tersebut, sejumlah proposal
penelitian terkait Bioteknologi akan dipresentasikan oleh para akademisi
dan peneliti lintas ilmu diantaranya “Pemanfaatan Singkong (Manihot
esculenta) untuk Pembuatan Keju Mozzarella pengganti Dengan Penambahan
Bee Bread sebagai Sumber Protein (UI – Sri Ayu Lestari and Muhamad
Sahlan)” :”Desalinasi Air Laut (proses pembuat tawar air laut)
Menggunakan Mikroba Desalinasi pada Air Limbah Tempe sebagai Substrat”
(UI-Rita Arbianti, Tania Surya Utami, adn Dio Prakoso, dan sebagainya.
Juga dilaksanakan launching produk
terbaru dari Sahlan Total Bee Protection yakni AmePolia. AmePolia
merupakan produk permen berbahan propolis untuk kesehatan mulut dan
gigi. Sahlan Total Bee Protection sendiri merupakan merek dari produk
berbahan dasar propolis (lem lebah) dan madu milik peneliti UI Dr. Eng.
Muhamad Sahlan, S.Si.,M.Eng. yang telah memiliki hak paten dan lulus uji
sehingga aman digunakan dan berkhasiat tinggi.
Vice President Asian Federation of
Biotechnology (AFOB), Prof. Bambang Prasetya yang hadir pada acara itu
menyatakan dukungannya terhadap penyelenggaraan even tersebut. Bambang
yang juga Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) mengutarakan bahwa
perkembangan ilmu bioteknologi begitu pesat, sementara standardisasi di
bidang bioteknologi di Indonesia masih jauh ketinggalan. Forum ini
sangat berguna bagi para peneliti untuk memikirkan standar apa yang
harus dikembangkan yang disesuaikan dengan perkembangan terkini.
Selain itu tambah Bambang, pengembangan
standar di bidang bioteknologi mempunyai arti strategis karena Indonesia
mempunyai kekayaan alam hayati yang besar (mega biodiversity no 2 di
dunia). Untuk hilirisasi riset di bidang bioteknologi, pengembangan
standar merupakan faktor kunci untuk meningkatkan nilai tambah potensi
sumberdaya alam hayati.
ARS sendiri dihadiri sekitar 120 orang
peserta yang merupakan akademisi bioteknologi dari Negara di Asia
seperti Republik Rakyat Tiongkok, India, Indonesia, Jepang, Malaysia,
Myanmar, Phillipina, Singapura, Korea Selatan, Thailand, dan Vietnam.
Selain itu, ada pula peneliti dari Australia, Jerman, Belanda, Selandia
Baru, Inggris dan Amerika Serikat.
Sebagai informasi, ARS (AFOB Regional
Symposium) adalah acara konferensi tahunan bioteknologi tingkat Asia
dimana pertama kali dilaksanakan pada 24-26 Januari 2010 di Nepal.Tahun
2014 dan 2015 diselenggarakan di India dan di Malaysia. Pemilihan
Indonesia dan khususnya UI didasarkan pada kinerja dan kontribusi
sebagai anggota AFOB yang sangat aktif dalam beberapa tahun ini.
ARS 2015 bertujuan untuk menyajikan
penelitian di Negara-negara Asia yang dilakukan pada bidang penelitian
dan aplikasi industry bioteknologi dalam rangka pertahanan pangan,
energy serta pemeliharaan dan peningkatan kesehatan sehingga memberikan
kedaulatan pada Negara yang bersangkutan. Asian Federation of
Biotechnology (AFOB) merupakan lembaga non profit yang berdiri pada
tahun 2008 oleh para delegasi dari berbagai Negara di benua Asia saat
penyelenggaraan Konferensi IBS pada Oktober 2008 di Dalian, China.
(dnw/nda)
Sumber : BSN
0 comments:
Posting Komentar